Blogger Layouts

Rabu, 20 Juli 2011

UKHTI.... SIAPA BILANG KAMU NGGAK CANTIK????

CANTIK....

Bagi sebagian wanita, Beberapa orang mungkin mempunyai persepsi beda-beda tentang cantik.

Bahkan ada yang bilang kalau cantik itu relatif. Itu benar.

Tapi saya tambahkan sebait puisi beriku sebagai Motivasi:

Menjadi wanita itu kehendak Tuhan

Menjadi Cantik itu relatif

Menjadi muslimah itu anugrah

Tetapi menjadi muslimah yg sholehah itu PILIHAN !

---------------------------------------------------------

Namun, seiring dengan maraknya produk-produk kecantikan di TV. Kita jadi berpikir kalau yang di sebut wanita cantik itu adalah yang seperti model di produk kecantikan tersebut. Berkulit putih, berhidung mancung, berbibir tipis, dan semua yang tampak pada si model.

Sehingga terciptalah image, bahwa wanita yang berkulit gelap, hidungnya mancung ke dalam dan berbibir tebal itu adalah wanita yang jelek.

Ukhti, jika sekarang kamu merasa kalau wajahmu gak cantik. Cobalah pandang kembali wajahmu ke cermin. Lihatlah betapa Allah telah menyempurnakan bentuk wajahmu. Bayangkanlah jika seandainya Allah menciptakan lubang hidungmu bukan menghadap ke bawah, tapi ke depan. Bisa ukhti bayangkan apa yang terjadi jika ada lalat dan nyamuk yang terbang nyasar ke dalam hidung mu. Atau jika Allah menciptakan lubang hidung mu menghadap ke atas, bisa dibayangkan jika musim hujan tiba, Ukh. Hidung kita akan menampung air hujan yang turun dari langit.

Atau bisa kamu bayangkan jika Allah menciptakan sepasang matamu ditaruh dijidat atau telingamu hanya sebelah. Wah, bentuknya pasti gak karuan rupa. Jangankan manusia yg melihatnya, hantupun juga akan takut melihatnya...hihi..

Sungguh Maha Suci Allah atas semua ciptaan-Nya. Karena Allah sendiri yang bersumpah dalam firman-Nya :

Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. ” (QS. At-Tin: 4)

Sungguh, mudah bagi Allah menciptakan seluruh wanita di dunia ini dengan wajah yang cantik semua. Tapi dengan begitu, kita jadi sama. Tidak ada yang menjadi pembedanya. Kita jadi sulit mengenal jika wajah kita sama semua, Ukh....

Allah ingin menciptakan keindahan di dunia ini, dengan banyak perbedaan di dalamnya....

Maka biarlah kita menjadi salah satu yang indah itu, Ukh. Dengan segala perbedaan di antara kita....

Aku jadi teringat dialog salah seorang sahabatku dengan mamanya beberapa tahun yang lalu.

“ Ma, hidung Aya kok pesek sih? Gak kayak temen-temen Aya yang lain. Aya jadi keliatan jelek. ”

Waktu itu mamanya ketawa, dan bilang :

“ Aya harus bersyukur karena di beri hidung sama Allah. Coba bayangin kalo Aya gak di kasih hidung sama Allah? Trus siapa yang bilang kalau hidung pesek itu jelek? Buktinya banyak kok yang hidungnya mancung tapi kelihatan jelek. Sedangkan Aya, walaupun pesek tapi cantik. Aya anak mama yang paling cantik.. ”

Ya jelas aja mama bilang kalo aku adalah anaknya yang paling cantik, karena adek-adeknya 'kan cowok semua.

Tapi waktu itu Aya serasa melambung ke langit, karena di puji oleh mama. Dan ketika Aya beranjak dewasa, Aya tau mamanya hanya ingin membuat Aya merasa selalu bersyukur atas pemberian-Nya.

Yaa Ukhti, Syukur. Itulah perasaan yang harus kita miliki. Bukan perasaan minder dan sedih.

Bersyukurlah, karena Allah menciptakan mu dengan sempurna. Bersyukurlah, karena banyak yang telah Dia beri pada mu, pada kita. Bahkan jika kita mencoba menghitung nikmat-Nya, tidak akan cukup waktu kita untuk menghitungnya.

Bersyukurlah Ukhti....Seperti yang Dia katakan padamu :

Jika engkau bersyukur kepada-Ku, niscaya akan Ku tambah nikmat-Ku kepadamu. Namun jika engkau mengingkari nikmat-Ku, sesungguhnya azab-Ku amat pedih. ” (QS. Ibrahim : 7)

Aku pun jadi teringat dengan ucapan salah seorang temanku beberapa waktu lalu,

“aku ini jelek, pasti nggak ada ikhwan yang mau jadi suami ku.”

Tapi ternyata, 4 bulan sesudahnya dia menikah. Subhanallah..

Masyaallah Ukh....jika ada pikiran suudzon kepada Allah terlintas di dada dan otakmu tentang bentuk wajahmu ,maka Ingatlah kembali janji-Nya pada kita,

....perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik..... ” (QS. An-Nur : 26)

Allah tidak pernah mengingkari janji-Nya, Ukh....

Di ayat itu, Allah tidak berfirman kalau perempuan-perempuan yang cantik untuk laki-laki yang baik.
Bukan, Ukh...bukan cantik....tapi baik !
Maka perbaikilah diri kita dengan akhlak Qur’ani, bukan malah mempercantik diri dengan make-up tebal seperti wanita-wanita jahiliyah di zaman Rasulullah dulu.

Percayalah, Ukh..! Laki-laki itu datang bukan karena kecantikan, kekayaan dan kepandaianmu.

Bukan, Ukhti...!! tapi karena Allah lah yang menggerakkan hatinya untuk mengkhitbahmu, untuk menyempurnakan setengah agama bersama-sama denganmu.

maka tunggulah janji Allah itu, karena janji Allah akan pasti datangnya.

Kalaupun tidak di dunia ini, insyaallah... Allah mempertemukanmu dengannya di alam yang abadi....alam yang tidak ada keburukan di dalamnya....hanya ada keindahan....

insyaallah....

Jadi, jangan merasa minder atau sedih jika ada yang mengatakan kalau wajahmu gak cantik, Ukhti

Karena Allah yang menjamin, bahwa Dia telah menciptakanmu dengan sebaik-baiknya bentuk.

Dan bila rasa sedih itu masih ada karena seisi dunia menganggapmu bukanlah wanita yang cantik, dengarkanlah kembali firman-Nya yang dapat menenangkan hatimu....

Dan janganlah kamu merasa lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati. Sebab kamu paling tinggi derajatnya, jika kamu orang yang beriman. ” (QS. Ali ‘Imran : 139)

Percayalah, Ukhti.. Beratnya timbangan amalanmu di Hari Akhir nanti tidak lah di tentukan dengan seberapa banyak orang di dunia ini yang menganggap kamu cantik. Tapi seberapa banyak orang di dunia ini yang menganggap kamu baik. Insyaallah, mereka akan menjadi saksi di hadapan Allah atas semua amal kebaikanmu....

Insyaallah....

Untuk yang terakhir, izinkan aku mengutip salah satu kalimat dari sebuah buku yang pernah ku baca:

“ Semua bunga itu cantik. Tidak ada bunga yang tidak cantik, walaupun mekar dengan cara yang berbeda-beda. ”

Subhanallah, kita semua cantik Ukhti !

Dan semoga, kita bukan hanya cantik, tapi juga baik.....

Muslimah Sejati

Seorang gadis kecil bertanya ayahnya, “Ayah ceritakanlah padaku perihal muslimah sejati?” Si ayah pun menjawab, “Anakku,seorang muslimah sejati bukan dilihat dari kecantikan dan keayuan wajahnya semata-mata.Wajahnya hanyalah satu peranan yang amat kecil,tetapi muslimah sejati dilihat dari kecantikan dan ketulusan hatinya yang tersembunyi. Itulah yang terbaik”. Si ayah terus menyambung, “Muslimah sejati juga tidak dilihat dari bentuk tubuh badannya yang mempersona,tetapi dilihat dari sejauh mana ia menutupi bentuk tubuhnya yang mempersona itu”.

“Muslimah sejati bukanlah dilihat dari sebanyak mana kebaikan yang diberikannya ,tetapi dari keikhlasan ketika ia memberikan segala kebaikan itu.Muslimah sejati bukanlah dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya tetapi dilihat dari apa yang sering mulutnya bicarakan.Muslimah sejati bukan dilihat dari keahliannya berbahasa,tetapi dilihat dari bagaimana caranya ia berbicara dan berhujah kebenaran”. Berdasarkan ayat 31,surah An Nurr,Abdullah Ibnu Abbas dan lain-lainya berpendapat, “Seseorang wanita islam hanya boleh mendedahkan wajah,dua tapak tangan dan cincinnya di hadapan lelaki yang bukan mahram“. (As syeikh said hawa di dalam kitabnya Al Asas fit Tasir).

“Janganlah perempuan -perempuan itu terlalu lunak dalam berbicara sehingga menghairahkan orang yang ada perasaan dalam hatinya,tetapi ucapkanlah perkataan yang baik-baik”. (surat Al-Ahzab : 32).“Lantas apa lagi ayah?” sahut puteri kecil terus ingin tahu. “Ketahuilah muslimah sejati bukan dilihat dari keberaniannya dalam berpakaian grand tetapi dilihat dari sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya melalui apa yang dipakainya. Muslimah sejati bukan dilihat dari kekhuwatirannya digoda orang di tepi jalanan tetapi dilihat dari kekhuwatirannya dirinyalah yang mengundang orang tergoda“.

“Muslimah sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujian yang ia jalani tetapi dilihat dari sejauh mana ia menghadapi ujian itu dengan penuh rasa redha dan kehambaan kepada TUHAN nya,dan ia sentiasa bersyukur dengan segala kurniaan yang diberi.Dan ingatlah anakku muslimah sejati bukan dilihat dari sifat mesranya dalam bergaul tetapi dilihat dari sejauh mana ia mampu menjaga kehormatan dirinya dalam bergaul”.


Setelah itu si anak bertanya, ”Siapakah yang memiliki criteria seperti itu ayah?Bolehkah saya menjadi sepertinya?mampu dan layakkah saya ayah?”.


Si ayah memberikan sebuah buku dan berkata,”Pelajarilah mereka!supaya kamu berjaya nanti.INSYA ALLAH kamu juga boleh menjadi muslimah sejati dan wanita yang solehah kelak,malah semua wanita boleh”. Si anak pun segera mengambil buku tersebut lalu terlihatlah sebaris perkataan berbunyi ISTERI RASULULLAH. “Apabila seorang perempuan itu solat lima waktu ,puasa di bulan ramadhan ,menjaga kehormatannya dan mentaati suaminya,maka masuklah ia ke dalam syurga dari pintu-pintu yang ia kehendakinya”.(riwayat Al Bazzar)


===

Sebuah renungan untukku, untukmu, untuk kita semua.

Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati yang terkunci....

Senin, 18 Juli 2011

:'(

kumerasa begitu bimbang..


terlalu lama kumenanti....


terlalu jenuh ku menunggumu : (

Minggu, 17 Juli 2011

SEPIKU.....

Lilinku mulai meredup
Gelap mulai mengitariku
Akankah aku temukan obor untuk menggantikannya?!
Pandangku mulai mengabur
Dingin mulai menyelimutiku
Kini lilinku benar-benar telah mati
Tubuhku merayap didinding bambu
Kucoba mencari lentera tuk kembali menerangiku

Dan sepiku kian merentas menemani hariku
Tak kunjung usai..........

JANGAN UKUR PANJANG KERUDUNG KAMI

Kerudung bagi seorang akhwat itu sesuatu yang berharga sekali, karena dengan kerudung kita menutupi anggota tubuh kita yang berharga (aurat). Dalam ilmu fiqih ada beberapa hal yang sudah pasti kita harus penuhi, tidak bisa dikompromikan:
1. Menutupi semua anggota tubuh kecuali muka dan telapak tangan (juga sebagian pendapat ada yang berkata kaki masih diperbolehkan, namun sebagian besar ulama berkata harus ditutupi juga)
2. Tidak membentuk tubuh (panggul dan dada tidak terbentuk)
3. Tidak transparan (ini berlaku untuk kerudung juga, jangan sampai rambutnya masih bisa diterawang karena model kerudung sekrang kebanyakan tipis2, dan kerudung yang seperti ini lebih banyak disukai)
4. tidak menyerupai laki-laki
5. kerudung diulurkan menutupi dada

hmm, tentu masih banyak perbedaan pendapat. Tapi saya pikir 5 hal di atas sudah merupakan kode etik umum untuk kami para jilbabers.

Nah, realitanya di lapangan tentu banyak variasi dalam hal memakai kerudung, dari segi tipe warna, panjang sampai model.

Untuk panjang saya sampai saat ini belum menemukan panjang minimal harus sekian-sekian sekian. Tapi sepertinya (sepertinya ya) panjang kerudung bagi beberapa akhwat salah satunya ditentukan definisi 'dada', seperti yang dipraktekkan dalam sholat ketika meletakkan tangan di atas dada.

Daripada itu, ada alasan-alasan psikologis mengapa ukuran kerudung akhwat bervariasi.

Mereka yang tak mau dianggap 'lebih sholeh'
ada beberapa asumsi yang berkata bila kerudung terlalu panjang, akan di-cap akhwat sholehah yang bisa jadi untuk beberapa orang sangat mengganggu. Paradigma yang berkembang sekarang, menjadi seorang akhwat akan membatasi pergaulan (khususnya karena kerudungnya), tak bisa akrab dengan laki-laki, dsb. Atau bisa jadi jengah karena pasti dituntut untuk perfect. Untuk beberapa perempuan yang belum siap dengan itu, rata-rata lebih memilih panjang kerudung yang memang sesuai dengan rata-rata temannya pakai. Simbol, menjadi salah satu hal yang harus diikuti seseorang untuk diterima di lingkungannya, dalam hal ini kerudung.

Mereka yang panjang kerudungnya seperti kerekan bendera (naik-turun)
Panjang kerudungnya tidak istiqomah. Satu hari sangat panjang sampai siku, lain hari dinaikkan sampai ke pundak
(tidak konsisten)

Mereka yang tidak terlalu mementingkan panjang kerudung
Selama sesuai syariat yang dia yakini, its oke. Tak masalah ketika harus berbeda dengan teman-temannya. Dalam hal sosial, mereka lebih memperhatikan teladan-teladan lain seperti dalam akhlak dan profesionalitas kerja.

Mereka yang menyesuaikan dengan bentuk tubuh
Ada kecenderungan beberapa akhwat menggunakan ukuran kerudung mereka untuk mengkamuflase bentuk tubuh, seperti misal bila terlalu kurus, dipanjangkan biar ga terlalu kelihatan, atau sebaliknya, untuk menutupi badan yang cukup besar.

Dan golongan-golongan akhwat lainnya (ini saya ngaco banget kayanya bikin klasifikasi akhwat berdasarkan panjang kerudung.haha). Namun akhirnya, salah satu hal yang juga menentukan panjang kerudung seorang akhwat adalah: nyaman atau tidak. Ada yang nyaman dengan panjang kerudung sampai sesiku, ada yang nyaman dengan panjang kerudumg sampai pundak saja, atau setengah lengan atas. kerudung, selain dipengaruhi oleh keyakinan fiqh masing-masing juga ibarat mode. Untuk sebagian orang bisa jadi cocok untuk orang lain bisa jadi tidak.

Tapi yang ingin saya tekankan di sini adalah, kerudung memang menjadi identitas kami. Tapi tolong jangan ukur panjang kerudung kami untuk mengukur kadar iman kami. Jangan bilang bahwa kerudung yang lebih panjang berarti lebih beriman, kerudung yang lebih pendek berarti kurang beriman. Karena memang nyatanya kadar iman seseorang tak bisa ditentukan dari panjang kerudungnya
....
MATUR SUWUUUUUUN : )

Kamis, 14 Juli 2011

3rd class of Junior High School

MASYITHOH 3rd CLASS


Desir-desir suara malam
Jangkrik pun mengerik
Terdengar alunan lagu burung malam
Alunan suara bercengkrama
Nada gesekan sandal bersahutan
Sorak karena menang
Jerit karena kalah

Malam indah...
1001 alam
Dering bel berteriak
Berhenti bercengkrama
Kini malam t’lah sunyi
Anak-anak mencari mimpi
Tidur terlelap

Lelah...
Sepanjang hari berfikir
Alam dan jiwa kembali tenang
Menanti hari esok yang akan datang

Tetapi.....
Raja malam, ia mulai bekerja
Penghuni malam mulai berkicau
Malam yang indah
Malam dengan beribu kenangan



Shofiyah, IMAM SYUHODO



Minggu, 10 Juli 2011

HANYA PADA-MU



Ya Allah.....

Bersihkanlah hati hamba dari racun-racun hati lapangkanlah jiwa hamba selapang bentangan alam-Mu. Berikanlah hamba secercah cahaya-Mu agar menjadi pelita dalam kegelapan hamba. Biarkan hamba mentafakuri karunia-Mu. Biarkan hamba terus mentadaburi keindahan zamrud-Mu. Kekekalan dzat-Mu akan terus tertanam dalamhidup hamba. Izinkan hamba untuk merasakan salsabila-Mu. Lesatkan panah-panah keimanan kedalam ruh hamba. Bimbinglah hamba dalam menepaki jurang-jurang kehidupan. Tuntunlah hamba untung menyebrangi shirothol mustaqim-Mu. Selamatkanlah hamba dari ranjau-ranjau yang berduri. Tanamkanlah benih-benih keimanan kedalam perjalanan hidup hamba. Tambangkan permata keemasan yang bersinarkan taqwa kedalam setiap nafas hamba. Biarkan hamba takhluk mesra dalam pangkuan-Mu. Manjakan hamba dengan kehangatan peluk-Mu. Perkenankanlah hamba melantunkan dengung ayat pada shukhuf-shukhufMu. Biarkan hamba berpasrah kepada-Mu. Ikatkan senar-senar kebenaran kesetiap langkah hamba. Izinkan kelentikan jari hamba untuh membelai keagungan asry-Mu. Berikanlah setetes embun yang jernih kedarah hamba yang keruh. Noktah dihati hamba telah menjadi samudra kegelapan yang menodai sejengkal hati hamba......