Biarkan dia marah
dengan ilusinya
Marah dengan
imajinasinya
Marah dengan khayalnya
Aku tercengang
melihatnya
Puas mentertawakannya
(lirih)
Dia terseok dengan
langkahnya
Merangkak dengan amarah
Namun, telunjuknya
lurus kearahku...
Mengapa aku yang disalahkan?!
Bukan aku. Aku tak tahu
apa-apa
Aku meraba hatiku,
mencari jawabnya
Apakah dia marah dengan
waktu atau ruangku???
Yang jelas bukan
jiwaku.
Itu bantahku!!!!!!!!!