Lagi-lagi menunggu.
Menunggumu diruang pengap
ini.
Bersama tumpukan buku-buku
tugasku.
Aku harap kau datang sebelum kuhabiskan semua
buku didepanku.
Bukan hanya buku yang sudah
kulalap habis
Tapi, sampai hujan turun tak
kudapati dirimu datang.
Biar adil kita sama-sama
mandi ujan.
Hingga deras hujan
menghapus tetes air dimataku.
Menangis karena menunggumu. Aku sedikit
protes.
Tak sadar emosimu memuncak.
Aku hanya mendelik dibawah deras hujan.
Hingga kau berkata “maaf”
padaku.
Spontan aku berbisik
“jangan galak-galak lagi yah, aku takut sama orang galak”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar